Jumat, 25 Februari 2011

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan Kebudayaan

 
a.             Pengertian Manusia
Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari berbagai segi. Diantaranya ilmu kimia, ilmu fisika, biologi, ilmu ekonomi, sosiologi, politik, filsafat, dan sebagainya manusia memiliki pengertian yang berbeda-beda dari sudut pandangnya. Manusia sendiri dari unsur yang membangun terdiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu: jasad, hayat, ruh, dan nafs. Sedangkan manusia sebagai satu kepribadian memiliki tiga unsur, yaitu: id, ego, dan superego. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.

Manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Manusia merupakan mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Dan manusia juga termasuk makhluk biokultural yang juga terikat dengan lingkungan.


b.             Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam hidupnya.

c.             Unsur-Unsur Kebudayaan
Untuk lebih mendalami kebudayaan, perlu dikenal beberapa masalah lain yang menyangkut kebudayaan. Kebudayaan setiap bangsa terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat sebagai kesatuan. Menurut C. Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan, yaitu: Sistem Religi, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, system mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi, sistem teknologi dan peralatan, bahasa, dan kesenian.

Kebudayaan menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu: Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia, kompleks aktivitas, dan wujud sebagai benda.Ketiga wujud dari kebudayaan tersebut, dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisah satu sama lain.


  d.             Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lain. Tidak ada yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lain. Artinya, karena terjadi hubungan antara kelompok manusia di dalam masyarakat. Perubahan selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khusunya teknologi dan inovasi. Perubahan kebudayaan atau akulturasi terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikan rupa, sehingga unsur-unsur suatu kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

e.              Hubungan Manusia dan Kebudayaan
“Manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan manusia”. Pernyataan tersebut adalah kaitan manusia dengan kebudayaan secara sederhana. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis.

Manusia dan kebudayaan, pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang datang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat. Oleh karena itu manusia dan kebudayaan memang memiliki keterkaitan yang erat sama sekali.